Kesaksian Mgr Tarpin tentang Rama Rutten, OSC

Kfr. Postinus Gulö, OSC. 

 

Anggota Ordo Salib Suci sangat kehilangan atas meninggalnya Rama Rutten, OSC. Bahkan, dari Roma, Italia, Magister General OSC  Mgr. Laurentius Tarpin, OSC menyampaikan rasa dukanya:  “Kita berduka atas kepergian Kfr. Anton Rutten, kita kehilangan sesepuh dan panutan.” Kfr. Rutten adalah  teladan bagi kita dalam menghidupi panggilan sebagai biarawan OSC. 

Hidup Sederhana

Bagi kami, Rama Rutten adalah sosok yang menjadi contoh. Ia pribadi yang konsisten dalam melaksanakan pelayanan. Kendati sudah lanjut usia, Rama Rutten tak pernah absen berdoa. Sikapnya menjadi inspirasi dan motivasi bagi para Krosier di rumah formasi, baik di Skolastikat maupun di Novisiat OSC. Hal ini saya alami sendiri. 

Apa yang sebagian besar dialami oleh para Krosier terangkum dalam kesan Mgr.Tarpin: “Hidupnya ditandai oleh kesederhanaan dan keugaharian, beliau menghayati ketaatan dengan sungguh sehingga kapan pun dan ke mana pun pimpinan menugaskan beliau, kfr. Rutten menerima dan menjalaninya dengan segenap hati.” 

Bahkan, Mgr. Tarpin yang telah berjumpa Rama Rutten sejak kecil di Cigugur, melanjutkan kesaksiannya: “Beliau hidup murni sebagai biarawan. Pribadinya tegas dan kata-katanya lugas tidak ada tedeng aling aling, beliau sungguh memiliki integritas sebagai pribadi dan sebagai religius. Beliau konsisten antara apa yang dikatan dan yang diperbuat. Oleh karenanya, beliau sungguh disegani bukan ditakuti.”

Rama Rutten Fasih Bahasa Sunda 

Mgr. Laurentius Tarpin, OSC yang berasal dari Paroki Cigugur (dulu), sekarang Cisantana (kampung asal beliau) sudah menjadi Paroki, tentu bersyukur pernah mengalami pelayanan Rama Rutten cukup lama sebagai Pastor Paroki Cigugur. Di Paroki  Cigugur, Rama Rutten cukup lama melayani: 1965 -1983 sebagai Vikaris Paroki dan pada tahun 1992 hingga 2005 Rama Rutten dipercaya sebagai Pastor Kepala Paroki Kristus Raja Cigugur. 

Oleh karena itu, Mgr. Tarpin sangat mengenal sosok Rama Rutten. Maka Mgr. Tarpin melanjutkan kesaksiannya: “Beliau dicintai oleh umat yang dilayani. Sebagai seorang misionaris, beliau mau belajar memahami budaya dan bahasa lokal, bahkan beliau kalau bicara bahasa Sunda sangat halus membuat banyak orang kagum dan heran. Sebagai seorang gembala beliau sungguh mengenal domba-dombanya. Selamat jalan Rama Rutten, memasuki kebahagiaan yang telah dijanjikan sejak dunia dijadikan.”

Di medsos, ada banyak ucapan duka dan doa dari umat yang mengenal Rama Rutten. Salah nsatunya datang dari Bapak Paulus Mardia melalui akun twitter mengatakan: “Turut berdukacita. Banyak kenangan dengan Rama Rutten ketika di Paroki Cigugur. Hampir semua umat dia hapal namanya. Selamat jalan Rama, semoga damai  bersama Bapa di Surga.”

 

Bandung, 11 Desember 2022

Pst. Postinus Gulö, OSC

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.