Senja Syahdu di Dua November 2017
Titien Artiningsih Herard (MITRA OSC)
Terharu, sedih, sekaligus bangga di saat kami, para Mitra mengikuti Ibadat Tabur Bunga di Makam Pratista. Dalam hati saya muncul suatu pertanyaan: Mengapa kami, para Mitra Krosier baru sekarang sempat bersama-sama menyempatkan diri mengunjungi makam di Pratista?. Ini adalah saat yang baik untuk mengenang dan berdoa bagi para Krosiers yang telah mendahului kami. Padahal, sebelum mereka menghadap Bapa, kami ini kenal dan dekat serta mencintai mereka. Bahkan kami merasa bahwa mereka, para almarhum itu, benar-benar telah mencintai dan memperhatikan kehidupan dan iman keluarga kami!
Di saat ibadat, tiba-tiba saya terbayang kembali ketika saya bersendagurau dengan almarhum Pastor Edwin di Paroki Cimahi. Beliau itu sosok yang penuh energi, mudah tertawa dan ramah. Tak lupa di saat kami sedang latihan koor, persiapan untuk hari-hari besar Gereja di antaranya adalah Trihari Suci, Paskah dan Natal, beliau hampir tidak pernah absen mendampingi latihan kami, bahkan beliau selalu menyediakan snack buat kami.
Begitu pun almarhum Pastor Putranto yang telah membaptis saya. Salah satu cucu saya tersemat nama “Putranto” untuk mengenang beliau. Terimakasih pastor. Saya juga mengenang hidup dan karya semua almarhum imam dan biarawan Krosier yang terbaring damai di tempat ini. Saya mohon kepada Tuhan untuk memberikan tempat yang indah di Surga bersama Yesus yang mereka abdi dan teladani dalam mengemban misi Allah Bapa untuk menyelamatkan manusia.
Dalam ungkapan hati saya kepada para almarhum Krosier: Sudilah para almarhum memaafkan kesalahan dan kekhilafan kami para Mitra. Saya juga mohon kepada para almarhum untuk mendoakan kami, para Mitra, supaya dapat terus dengan setia dan dengan kesungguhan bekerja untuk mendampingi dan membela para imam dan biarawan Krosier, agar hidup dan karya mereka sesuai dengan harapan Allah, Gereja, umat, sesama dan tentunya kami para Mitra.
Kami di tempat yang damai itu, bersepakat untuk menjadikan acara kunjungan dan tabur bunga di makam Pratista, serta ibadat Arwah di Kapel Helena ini dapat menjadi agenda rutin Mitra Krosier yang wajib dilaksanakan oleh para anggota Mitra Bandung dan Jakarta. Walaupun yang hadir hanya para biarawan dan novis Krosier serta kami yang jumlahnya sekitar 30 orang saja, Ibadat Tabur Bunga ini sangat menyentuh dan berkesan mendalam bagi kami para Mitra. Suasana senja yang sejuk tanpa hujan itu semakin syahdu ketika kami diberi kesempatan mengunjungi satu-persatu makam untuk berdoa dan mengenang para almarhum secara pribadi. Kami juga diingatkan pastor Agung, OSC, pemimpin ibadat di makam itu, untuk mendoakan orangtua, adik, kakak, saudara, sahabat kami serta para anggota Mitra yang telah berpulang menghadap Bapa di Surga.
Ibadat Sore Arwah bersama para biarawan dan novis Krosier di Kapel Santa Helena juga membawa kami semakin teguh untuk bertekun dalam doa dan menjalin kehangatan dengan para biarawan Krosier semuanya. Acara diakhiri dengan makan malam bersama, terlebih dengan suasana yang semakin akrab karena dipancing dengan hidangan yang lezat berupa ayam bumbu rujak, gepuk daging, bothok teri, sup kaki dan menu-menu yang lain.
Sebelum berpamitan pulang, kami masih sempat ngobrol sana sini untuk mengakrabkan diri. Dalam perjalan pulang, kami membawa hati yang bahagia, hangat dan penuh harapan agar kami, Mitra Krosier semakin dapat memberikan kasih, perhatian, pendampingan dan dukungan kepada para Krosier yang kami cintai. Semoga Tuhan membantu kami agar karya kami yang tidak banyak berarti ini, dapat melengkapi karya Krosier dalam meluaskan kerajaan Allah.
Senja syahdu di hari Gereja “Mengenang Arwah Semua Orang Beriman” tersebut selain dihadiri oleh para biarawan dan novis Krosier di Pratista, juga dihadiri perutusan Mitra Pastor Bogaartz, Diakon Mammouth, Pak Agung dan ibu Rosa, Pak Iwan dan ibu Ietje dan Pak Bambang Herard beserta ibu Titien. ***
Doa dan kasih dalam Salib dan Kebangkitan Kristus.