Para Konfrater, Frater, Mitra OSC, Sahabat Krosier dan Saudara-Saudari terkasih, kita berduka atas berpulangnya Pastor Yohanes Cantius Abukasman, OSC ke Rumah Tuhan di Surga, pada 10 April 2021, dalam usia 66 tahun dan 4 bulan. Marilah kita ingat Pastor Abukasman dalam doa-doa kita, kiranya Tuhan Allah menganugerahkan rahmat keselamatan jiwa baginya.

Berdasarkan informasi dari Provinsial, Kfr. Agung Rianto, jenazah Pastor Abukasman dimakamkan di Pratista, pada pukul 11.00, pada 10 April 2021. Upacara pemakaman dipimpin oleh Kfr. Barnabas Nono Juarno, OSC. Upacara Pemakaman tersebut ditayangkan secara online melalui channel Youtube Komsos Keuskupan Bandung.

Figure 1
Pastor Yohanes Cantius Abukasman, OSC (Foto: dok. Kfr. Adi Pramono, OSC)

Pada sore hari Sabtu, 10 April pukul 19.00 WIB diadakan Misa Requiem untuk Rama Abu yang dipimpin oleh Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, Uskup Bandung. Oleh karena kita dalam situasi pandemi Covid-19, maka umat mengikuti Misa Requiem tersebut melalui Channel YouTube Komsos Bandung juga.

Rama Abu, demikian biasanya beliau disapa, memiliki nama lengkap: Pastor Yohanes Cantius Abukasman, OSC. Ia Lahir di Manggahang, Bandung pada 29 November 1954 dari pasutri Bapak Yoannes C. Nurjasa ANB dan Ibu Yoanna Maria Nurlela.

Rama Abu masuk Novisiat OSC pada tahun 1976, kala itu Novisiat OSC di Biara Pratista Kumara Warabrata, Sultan Agung, yang kini khusus untuk Skolastikat OSC. Pada 6 Januari 1978, ia mengucapkan kaul perdana sebagai OSC dan kaul kekal pada 6 Januari 1981. Dari tahun 1977 sampai dengan tahun 1982, Rama Abu mengikuti pendidikan Filsafat dan Teologi di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Suryagung Bumi di Jalan Nias 2, Bandung – kini bernama Fakultas Filsafat dan Teologi Unpar, Bandung.  Kemudian, ia menjalani Semester Orientasi Pastoral (SOP) pada tahun 1982 di Paroki Kristus Raja, Cigugur, Keuskupan Bandung.

Rama Abu menerima tahbisan diakonat pada 9 Agustus 1982 di Kapel Kabar Gembira Maria, Sultan Agung; dan tahbisan presbiterat (imam) pada 22 Juni 1983 di Paroki St. Yusuf Cirebon oleh Uskup Bandung saat itu, Mgr. Pierre Marin Arntz, OSC.

Pelayanan Pastoral

Rama Abu, selain melayani di bidang pelayanan parokial, beliau juga beberapa kali dipercaya sebagai formator para Frater OSC. Pada tahun 1982 – 1988, Rama Abu diangkat menjadi Pastor Vikaris Paroki Kristus Raja, Cigugur. Ia juga pernah diutus untuk menjalani On Going Formation (OGF) di Roma pada tahun 1988-1989. Tidak lama setelah OGF, Rama Abu diangkat menjadi Pastor Vikaris Paroki Hati Kudus Yesus, Tasikmalaya (1990-1993).

Provinsial bersama Dewannya menugaskan Rama Abu sebagai Magister Skolastikat OSC di Biara OSC di Pandu dan sekaligus menjadi Pastor Vikaris Paroki Bunda Tujuh Kedukaan, Pandu (1993-1995). Rama Abu pernah menjadi Pastor Kepala Paroki St. Laurentius, Sukajadi (1995-1999). Kemudian, Rama Abu dipercaya sebagai Magister Frater Skolastikat di Biara Pratista Kumara Warabrata, Sultan Agung pada tahun 1999-2002. Usai menjadi Magister Frater, Rama Abu diangkat menjadi Pastor Vikaris Paroki Bunda Tujuh Kedukaan, Pandu (2002-2003). Setelahnya, ia berturut-turut menjadi Pastor Kepala di dua Paroki: Pastor Kepala Paroki St. Yusuf, Cirebon (2003-2005) dan Pastor Kepala Paroki Kristus Raja, Cigugur (2005-2017). Kemudian, Rama Abu dipindahkan ke Katedral St. Petrus, Bandung sebagai Pastor Vikaris Parokial (12 Juli 2017 hingga beliau wafat pada 10 April 2021).

Tugas-Tugas Kategorial Lainnya

Rama Abu sangat memahami kultur Islam dan juga kultur Sunda. Ia dikenal luas oleh karena ia bergaul tanpa melihat perbedaan. Bahkan, Bupati Kabupaten Kuningan, Bapak H. Acep Purnama mengucapkan turut berduka atas kepergian Rama Abu yang ia pandang sebagai sahabatnya. Bupati mengapresiasi inisiatif Rama Abu untuk mengembangkan spiritualitas umat Kristiani di Kabupaten Kuningan. 

Kelemah-lembutan tutur katanya dan sikap bersahabat kepada umat lintas agama dan kepercayaan menghantar Rama Abu bertahun-tahun dipercaya sebagai pengurus Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) di tingkat Keuskupan Bandung, bahkan KWI (Konferensi Waligereja Indonesia). Pada tahun 1991-2009 dipercaya menjadi Ketua Komisi HAK Keuskupan Bandung. Di sela-sela itu, dalam kurun waktu 1993 dan 2014, pernah diminta menjadi anggota Komisi HAK KWI. Rama Abu, pernah diangkat menjadi anggota Dewan Imam Keuskupan Bandung (1992-1995) oleh Mgr. Alexander Djajasiswaja, Uskup Bandung saat itu; dan sebagai pendamping Pemuda Katolik Keuskupan Bandung pada tahun 2002.

Di internal Ordo, selain pernah menjadi Magister Frater, Rama Abu memiliki peran penting lainnya. Pada Kapitel Provinsi Sang Kristus Indonesia tahun 1998, Rama Abu terpilih menjadi Wakil Provinsial periode 1998-2001, sekaligus menjadi Ketua Komisi Karya bidang Formasi dalam PPOSC. Pada tahun 2007 hingga 2010, Rama Abu dipercaya menjadi anggota PPOSC. Kemudian, ia dipilih menjadi  Ketua Konven Regional Cirebon-Cigugur (2010-2013). Tidak hanya itu, Rama Abu juga diangkat menjadi Wakil Ketua Biro Penggalangan Dana Provinsi Sang Kristus, Indonesia (2011-2014).

Sebagai Rector Domus Komunitas OSC Cirebon dipercayakan kepada Rama Abu pada tahun 2003-2006. Dalam kurun waktu itu pula, Rama Abu dipilih menjadi Koordinator Regio Cirebon-Cigugur. Pada tahun 2013 – 2016 diangkat sebagai Pembina Pusat Kegiatan Belajar Masyarat (PKBM) Bina Cahya, Cigugur. Tugas pelayanan berikutnya adalah Anggota Komisi Sosial Budaya OSC Provinsi Sang Kristus, Indonesia (2016-2019).  Kemudian, di bawah kepemimpinan Provinsial Pastor Agung Rianto, Rama Abu dipercaya sebagai anggot  Anggota Subkomisi Pendampingan Pastoral OSC Provinsi Sang Kristus Indonesia (2019-2021) dan Anggota Pengurus Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Cahya, Cigugur (2019-2021).

Dalam berita duka Ordo, Pastor Rosaryanto, OSC (Dewan General OSC) menulis kesaksian bahwa Rama Abu adalah orang yang sangat lembut dan baik hati. Kualitas hidupnya dalam hubungan dengan berbagai kalangan diakui oleh banyak orang, baik di kalangan umat Katolik maupun non-Katolik. Dia memiliki kerjasama yang sangat baik dengan para pemimpin dari berbagai agama di dalam dan sekitar Keuskupan Bandung. Dia memiliki pengaruh penting dalam membangun perdamaian melalui keterlibatan Rama Abu dalam Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan.

Rama Abu, selamat jalan ke Yerusalem Surgawi. Doakan kami yang masih berjuang setia dalam pelayanan dan panggilan. RIP.

Bandung, 10 April 2021

Kfr. Postinus Gulö, OSC

*Tulisan ini juga dimuat di majalah Nola edisi Maret-April 2021

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.